Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa’idah,
5: 3).
Islam
memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini.
Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia
dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan
tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah
satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal
perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun
masyarakat.
“Kesehatan
merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi
Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang
sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah
memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan
dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Allah berfirman:
”Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam
mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan
masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia
mampu menjadi umat yang pilihan.
A.Kebersihan, membersihkan dan menyucikan diri
1. Tubuh:
Islam memerintahkan mandi bagi umatnya karena 23 alasan dimana 7 alasan
merupakan mandi wajib dan 16 alasan lainnya bersifat sunah.
2. Tangan:
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Cucilah kedua tanganmu sebelum dan sesudah
makan “, dan ” Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak
seorang pun tahu dimana tangannya berada di saat tidur.”
3. Islam memerintahkan kita untuk mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.
4. Makanan
dan minuman: Lindungilah makanan dari debu dan serangga, Rasulullah SAW
sersabda: “Tutuplah bejana air dan tempat minummu ”
5. Rumah:
“Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu” sebagaimana dianjurkan untuk
menjaga kebersihan dan keamanan jalan: “Menyingkirkan duri dari jalan
adalah ibadah.”
6. Perlindungan
sumber air, misalnya sumur, sungai dan pantai. Rasulullah melarang
umatnya buang kotoran di tempat-tempat sembarangan.
Perintah-perintah
Rasulullah SAW tersebut di atas memiliki makna bahwa kita harus menjaga
kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran
pencernaan.
B.Penanggulangan dan penanganan epidemi penyakit
1. Karantina
penyakit: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jauhkanlah dirimu sejauh satu
atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra ”
2. Islam
juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar penanganan dan penanggulangan
berbagai penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat (misalnya wabah
kolera dan cacar), “Janganlah engkau masuk ke dalam suatu daerah yang
sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah
pergi meninggalkannya.”
3. Islam menganjurkan umatnya melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit infeksi, misalnya dengan imunisasi.
C. Makanan
1. Makanan yang diharamkan.
Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. 2.
Al Baqarah, 2:173 )
Setiap
makanan yang dilarang di dalam Al Quran ternyata saat ini memiliki
argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan.
Makanan yang diharamkan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik
pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung
berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing
pita, dll.).
2. Makanan sehat dan halal:
Islam
memerintahkan umatnya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya
daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal
bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi
yang hanya tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh
karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi hanya dari konsumsi
sayuran saja.
3. Menjaga perilaku muslim ketika makan:
Islam
menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah
memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan
Rasulullah SAW mengatakan bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk
diisi”. Sebagian besar penyakit bersumber dari perut. Oleh karenanya
Maha Benar Allah SWT dalam Firman-Nya :
“Apa
saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana
yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi”.
(QS 4. An Nisaa’ : 79)
D. Olahraga
Islam
menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang
kuat dan sehat. Oleh karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk
mengajarkan anak-anaknya bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda.
E. Kesehatan seksual
Kehidupan
seksual merupakan pokok bahasan yang sangat penting bagi orang muslim,
karena sangat berpengaruh bagi kesehatan dan perilaku manusia, namun
Islam menolak pendapat ilmuwan yang menekankan perilaku seksual sebagai
motif utama seseorang untuk bertindak.
1. Pendidikan seksual
2. Islam mengajarkan kepada umat Islam, untuk memilih calon pasangan hidup yang baik dan berakhlaq mulia.
3. Islam
mengajarkan tata krama (adab) menggauli pasangannya agar mencapai
kebahagiaan dalam membina keluarga yang sakinah dan rahmah.
4. Islam sangat melarang perilaku berhubungan seks dengan sesama jenis dan binatang.
5. Disunahkan untuk sirkumsisi (sunat) bagi laki-laki
6. Islam membolehkan kaum pria untuk berpoligami untuk menghindari perzinahan, namun dengan syarat-syarat tertentu .
7. Menjaga
kebersihan dan kesucian organ-organ seksualitas, misalnya bersuci
setelah buang air besar dan buang air kecil, larangan berhubungan
seksual ketika istri sedang haid, berhubungan badan melalui dubur dan
membersihkan alat kelamin setelah berhubungan badan dan setelah selesai
datang bulan.
F. Kesehatan jiwa
Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin. Kesehatan jiwa mempengaruhi kesehatan badan.
G. Puasa
Puasa,
bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam
menegakkan agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara
lain melaksanakan perintah puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga
Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang berpuasa dengan posisi yang
istimewa. ”Puasa itu untuk-Ku. Tidak ada yang tahu. Dan Aku akan memberi
pahala semau-Ku.”
Keistimewaan
itu sudah barang tentu ada tujuan Allah agar mendapatkan hikmah pada
dirinya, yaitu kesehatan dan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah
diberikan kepada orang yang berpuasa ditegaskan dengan sabda Nabi
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim:
”Berpuasalah maka anda akan sehat.” Dengan berpuasa akan sehat jasmani,
rohani dan hubungan sosial.
1. Manfaat bagi Kesehatan Badan (jasmani).
Tidak
seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan
manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul
”Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam” oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru
Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa
sangat berguna bagi kesehatan. Antara lain:
· Puasa
memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah
keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing
tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam
mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi
darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk
beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan
memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan
sel-selnya.
· Puasa
memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat
setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat
selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk
menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat.
Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa
dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu
lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari
segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak
sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.
2. Manfaat bagi Kesehatan Rohani (Mental).
Perasaan
(mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat
rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan
bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani
gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah
saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang
dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat
kepada pencipta-Nya.
Di
dalam bulan puasa disunahkan untuk makin berdekat diri dengan Allah SWT
baik lewat shalat, membaca Alquran, zikir, berdoa, istighfar, dan
qiyamul lail. Selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani
makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat kepada Allah,
makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali
kepada-Nya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:
”Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS:Al Baqarah
45).
”Dan
Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim kecuali merugi.” (QS:Al-Isra’ 82)
”Orang-orang
beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS:Ar-Ra’d 28).
”Hai
jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah
ke dalam surga-Ku.”(QS:Al Fajr 27-30).
3. Manfaat Puasa bagi hubungan sosial.
Dalam
mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya keseimbangan antara
cinta kepada Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga nilai ibadah
puasa, tidak hanya terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada Allah,
tetapi juga semakin dekat dengan sesamanya. Makin seringnya beribadah
bersama, bersama keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka
makin kenal akan sesamanya, makin menyadari kebutuhan hidup
bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi rahmat bersama-sama di
dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga. Pahala nilai shodaqoh
berlipat ganda termasuk memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa.
Menyakiti hati orang lain dan aneka gangguan terhadap sesamanya sangat
dianjurkan untuk ditinggalkan. Kalau tidak maka nilai puasa seseorang
sangatlah rendah. Hal ini dijelaskan di dalam firman Allah SWT:
”Hai
orang-orang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu
tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab,
dan tidak ada lagi syafa’at. Dan oang-orang kafir itulah orang-orang
yang zalim.”(QS:Al Baqarah 254)
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat.”(QS:Al Hujurat 10)
”Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang
luasnya langit dan bumi dan disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang bebuat kebajikan. Dan
(juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui.”(QS Al Imran 133-135). Wallahualam.